Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

SELAMAT MERAYAKAN HARI KEMENANGAN

AYAH SYIFA MENGUCAPKAN MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

Minggu, 04 November 2007

LINGKARAN ISENG WAJAH BULAN

(EPISODE IV)

magrib yang mampir sebentar tertidur lagi dikursi roda
seorang anak kemaren sore belajar mencintai bulan dalam iseng


kesendirian. lalu terbang kelelawar senja mencari jambu air
menghilangkan kelaparan yang telah bertahun melanda pelosokpelosok sarang tua
: anakanak cukup dikursi roda

Pontianak, 13 April 2002

Lanjut..

LINGKARAN ISENG WAJAH BULAN

(EPISODE IV)

magrib yang mampir sebentar tertidur lagi dikursi roda
seorang anak kemaren sore belajar mencintai bulan dalam iseng
kesendirian. lalu terbang kelelawar senja mencari jambu air
menghilangkan kelaparan yang telah bertahun melanda pelosokpelosok sarang tua
: anakanak cukup dikursi roda



Pontianak, 13 April 2002

(EPISODE V)

lalu malam pun tiba. seperti kemaren wajah bulan tetap iseng
memayungi ikanikan dijala nelayan
sebatang rokok telah menarik anakanak ditaman yang telah dikenal sejak dari dulu sewaktu adam dan hawa memulai langkah dosa
orangorang gontai menunggu maut menyapa menuntaskan dosa
telah lama berkarat dilingkaran iseng wajah bulan
: sedikit saja minuman yang dapat menghidupkan ikan dijala
nelayan

aku bersimpuh malam ini bawah wajah bulan kehilangan minuman
dalam doa dan maksiat diujung syahwat

Pontianak, 13 April 2002
Lanjut..

LINGKARAN ISENG WAJAH BULAN

(EPISODE IV)

magrib yang mampir sebentar tertidur lagi dikursi roda
seorang anak kemaren sore belajar mencintai bulan dalam iseng
kesendirian. lalu terbang kelelawar senja mencari jambu air
menghilangkan kelaparan yang telah bertahun melanda pelosokpelosok sarang tua
: anakanak cukup dikursi roda

Pontianak, 13 April 2002







(EPISODE V)

lalu malam pun tiba. seperti kemaren wajah bulan tetap iseng
memayungi ikanikan dijala nelayan
sebatang rokok telah menarik anakanak ditaman yang telah dikenal sejak dari dulu sewaktu adam dan hawa memulai langkah dosa
orangorang gontai menunggu maut menyapa menuntaskan dosa
telah lama berkarat dilingkaran iseng wajah bulan
: sedikit saja minuman yang dapat menghidupkan ikan dijala
nelayan

aku bersimpuh malam ini bawah wajah bulan kehilangan minuman
dalam doa dan maksiat diujung syahwat

Pontianak, 13 April 2002
Lanjut..

LINGKARAN ISENG WAJAH BULAN

(EPISODE IV)

magrib yang mampir sebentar tertidur lagi dikursi roda
seorang anak kemaren sore belajar mencintai bulan dalam iseng
kesendirian. lalu terbang kelelawar senja mencari jambu air
menghilangkan kelaparan yang telah bertahun melanda pelosokpelosok sarang tua
: anakanak cukup dikursi roda

Pontianak, 13 April 2002 Lanjut..

LINGKARAN ISENG WAJAH BULAN

(EPISODE YANG HILANG)

hitunganku telah hilang dalam lingkaran wajah bulan
memang selalu iseng dan iseng dimana saja cahaya tumpah menerangi kegelapan yang datang dari negeri soddom dan gomorach
ketika kakikaki luth nerlari mallmall tua matahari atau ramayana mengumandangkan banjir dari pelosokpelosok negeri
mencintai satu pasti dalam janji

episode yang hilang dalam lingkaran iseng wajah bulan adalah satu, dua, tiga lalu memunculkan lima dan enam dalam hitungan dosa dan doa
diranjangranjang abadi dan lucu untuk dipahami
sekejab saja kita menjadi batu atau debu

Pontianak, 11 April 2002
Lanjut..

LINGKARAN ISENG WAJAH BULAN

(EPISODE YANG HILANG)

hitunganku telah hilang dalam lingkaran wajah bulan
memang selalu iseng dan iseng dimana saja cahaya tumpah menerangi kegelapan yang datang dari negeri soddom dan gomorach
ketika kakikaki luth nerlari mallmall tua matahari atau ramayana mengumandangkan banjir dari pelosokpelosok negeri
mencintai satu pasti dalam janji

episode yang hilang dalam lingkaran iseng wajah bulan adalah satu, dua, tiga lalu memunculkan lima dan enam dalam hitungan dosa dan doa
diranjangranjang abadi dan lucu untuk dipahami
sekejab saja kita menjadi batu atau debu

Pontianak, 11 April 2002 Lanjut..

LINGKARAN ISENG WAJAH BULAN

(EPISODE FRAGMEN)

berempati pada lingkaran iseng wajah bulan seorang lelaki
berdiri memayungi bulan sumbang dalam saku celana
menghitung dari sembilan sampai sepuluh tertinggal lagi
langkah yang menyusuri jejakjejak pertapa dalam hitungan kuciptakan didinding malam delapan, tujuh, enam, lima,
tiga, dua
satusatu yang diinginkan tersangkut diujung nafas pertapa
yang bercumbu dalam minuman

hilang juga satu dan nol dalam hitungan iseng wajah bulan
menyaksikan percumbuan pertapa pada kitab lusuh dipajang
diremangremang dan emperan terlalu tua untuk memulai hitungan
menginginkan deru air yang mengalir dalam batas dogma sebenarnya
: mungkin kita cukup tersenyum saja
dalam lingkaran iseng wajah bulan kita cukup tersenyum
melihat anakanak kemaren sore yang tertinggal disaku celana
dan terbit juga disurat kabar lama tentang pertapa
kehilangan cangklong untuk menyusuri tuanya dunia

Pontianak, 6 april 2002
Lanjut..

Sabtu, 03 November 2007

PERJUMPAAN

pulang lagi kekotamu sepi mengiring langkah menyusuri puingpuing
yang telah lama kutinggalkan

kotamu semakin uzur tempat kita pernah berbagi
menoreh puisi didinding malam selalu lengang dari tawatawa wanita yang terjaga dari tidur siang
lalu menghampiri kita ketika asyik main domino

teman kita malammalam yang telah lewat adalah botolbotol berserakan
pernah juga kita campur capcuan sementara kartu domino tetap menari
diantara desah nafas menggoda, diantara desah nafas yang keluar
dari mulut mungil diujung jalan menggoda malam terpental disanubari

: pulang lagi ke kotamu
teman kita berbeda kini bukan botolbotol berserakan tapi katakata yang kita pungut tadi siang
diujungujung ilalang tak sanggup diterbangkan angin

malam ini kita terus membanjiri jalan dengan katakata yang kita pungut tadi siang
ketika vegamu menyeruduk pejalan kaki yang mencacimaki kita tetap melaju

teman kita malam ini bukan domino tapi dominasi semumu yang membuka otakku
lama terkunci dari ke siasiaan perjalanan panjang
membuka lembaranlembaran tentang puingpuing kita yang kau nyatakan
modernisasi absurd

Pontianak 23 September 2001
Lanjut..