(EPISODE FRAGMEN)
berempati pada lingkaran iseng wajah bulan seorang lelaki
berdiri memayungi bulan sumbang dalam saku celana
menghitung dari sembilan sampai sepuluh tertinggal lagi
langkah yang menyusuri jejakjejak pertapa dalam hitungan kuciptakan didinding malam delapan, tujuh, enam, lima,
tiga, dua
satusatu yang diinginkan tersangkut diujung nafas pertapa
yang bercumbu dalam minuman
hilang juga satu dan nol dalam hitungan iseng wajah bulan
menyaksikan percumbuan pertapa pada kitab lusuh dipajang
diremangremang dan emperan terlalu tua untuk memulai hitungan
menginginkan deru air yang mengalir dalam batas dogma sebenarnya
: mungkin kita cukup tersenyum saja
dalam lingkaran iseng wajah bulan kita cukup tersenyum
melihat anakanak kemaren sore yang tertinggal disaku celana
dan terbit juga disurat kabar lama tentang pertapa
kehilangan cangklong untuk menyusuri tuanya dunia
Pontianak, 6 april 2002
SELAMAT MERAYAKAN HARI KEMENANGAN
AYAH SYIFA MENGUCAPKAN MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
Minggu, 04 November 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar