KESAKSIAN SEORANG PENYAIR
tangan terkulai menggenggam pena menikam kembali bayangan seorang bocah
meniti detik demi detik jalan usang terbingkai resah
: hujan senja ini begitu sombong
pena yang pecah ujungnya mengembarkan aksara yang tertatih
berlayar dilautan bergemuruh badai dan gelombang
kegelapan hadir lagi dari loronglorong yang terlalu akrab untuk ditinggalkan
karena masih setia segelas kopi di sini
: racun yang berdansa
bercanda di paruparu lemah dalam syahwat menggilas dan menggilas
lembaran lumus peradaban komersil melahirkan darah dan nanah
pada generasi bisu belaian hangat seorang pelacur tentang lelaki yang kehilangan dzikir dalam minuman
“kesaksian seorang penyair memuncak di malammalam hening
ketika bintang telah lama dininabobokan dalam seruling anak gembala”
Pontianak, 25 – 2 –2002
SELAMAT MERAYAKAN HARI KEMENANGAN
AYAH SYIFA MENGUCAPKAN MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar